Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2012, Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil
Ultra High Strength Concrete (UHSC) merupakan terobosan yang sedang dikembangkan dalam beberapa dekade terakhir ini. UHSC memiliki beberapa kelebihan dibandingkan Normal Strength Concrete (NSC), yaitu beton UHSC memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap asam, kebakaran, maupun ketahanan jangka panjang. Pada tahun 2010, di Indonesia telah dapat dibuat beton UHSC dengan kekuatan mencapai 140 MPa dengan memanfaatkan material lokal dengan ukuran yang sangat halus walaupun masih di laboratorium. Dalam penelitian ini akan dicari mix design yang dapat mencapai kuat tekan UHSC, pengaruh steam curing, penambahan steel fibres, dan proses vacuum dalam pembuatan UHSC. Pencarian mix design dilakukan terebih dahulu sebelum melakukan penelitian yang lain. Kuat tekan maksimum yang dicapai adalah sebesar 115 MPa pada umur 28 hari. Perlakuan steam curing memberikan pengaruh pada kuat tekan awal dan dengan melakukan proses vacuum dalam proses pemadatan benda uji tidak memberikan pengaruh dalam kekuatan. Penambahan steel fibres memberikan pengaruh yang baik dari segi ketahan dalam mengatasi keruntuhan yang getas. KATA KUNCI: ultra high strength concrete, UHSC, steam curing, steel fibres, vacuum. Ultra High Strength Concrete (UHSC) merupakan terobosan yang sedang dikembangkan dalam beberapa dekade terakhir ini. UHSC memiliki beberapa kelebihan dibandingkan Normal Strength Concrete (NSC), yaitu beton UHSC memiliki durability yang lebih baik terhadap asam, kebakaran, maupun ketahanan jangka panjang. Penentuan komposisi yang optimum dari setiap material penyusun beton UHSC sangat diperlukan, baik dari aggregat halus, semen, supplementary cement material, air, dan metode-metode yang akan digunakan selama proses pembuatan.
Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan membuat suatu campuran yang mempunyai proporsi tertentu dari semen, pasir dan krikil atau agregat lainnya, dan air untuk membuat campuran tersebut menjadi keras dalam cetakan sesuai dengan bentuk dan dimensi yang diinginkan. Semen dan air berinteraksi secara kimiawi untuk mengikat partikelpartikel agregat tersebut menjadi suatu masa yang padat.
Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh penambahan limbah kertas pada karakteristik beton. Limbah kertas diproduksi menjadi bulir kertas dimanfaatkan sebagai bahan pengganti agregat halus dengan persentase substitusi 25% (P25-0) dan 50% bulir kertas (P50-0). Tujuh jenis variasi campuran beton menggunakan semen PCC dan Silica Fume sebagai binder (bahan pengikat). Jumlah benda uji untuk kuat tekan dan modulus elastisitas sebanyak 42 spesimen silinder (=10 cm, t=20cm) dan kuat lentur sebanyak 9 spesimen balok (10x10x40 cm). 24 jam setelah spesimen beton dicetak, benda uji dirawat dalam air. Kemudian, sampai pada umur tertentu 7 hari dan 28 hari, kuat tekan dan modulus elastisitas serta kuat lentur beton diuji menggunakan Compression Testing Machine, Flexural Strength Machine, Universal Testing Machine dan LVDT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton dengan atau tanpa penambahan bulir kertas mengalami kenaikan kuat tekan sampai dengan umur 28 hari. Pergantian bulir kertas sebagai agregat halus dapat mereduksi berat isi beton hingga mencapai 3.87%. Penambahan bulir kertas pada campuran beton menurunkan kuat tekan beton (dibanding beton normal), tetapi dapat meningkatkan kuat lentur sebesar 6.79% pada spesimen P25-0. Ini mengindikasikan bahwa bulir kertas berpotensi digunakan sebagai bahan pengganti agregat halus dalam produksi beton dengan kuat tekan minimal 37 MPa dengan persentase substitusi bulir kertas sebesar ± 25%.
Jurnal Kacapuri : Jurnal Keilmuan Teknik Sipil
Karakteristik dari beton adalah memiliki ketahanan terhadap kuat tekan, namun memiliki kelemahan terhadap kuat tarik dan kuat lentur. Sehingga perlu adanya inovasi yang dapat diterapkan pada campuran beton seperti dengan menambahkan bahan serat yang organik, salah satunya dengan menambahkan campuran sabut kelapa ke dalam campuran beton untuk berinovasi dan mengetahui kekuatan dari beton yang dikombinasi dengan sabut kelapa yang merupakan bahan-bahan organik. Selain itu penambahan sabut kelapa juga diharapkan mampu menunda terjadinya keruntuhan yang terjadi secara tiba-tiba. Pada penelitian ini, penulis menambahkan campuran sabut kelapa dengan variasi panjang 4 cm dengan persentase sabut kelapa sebanyak 0%, 0,3%, 0,6% dan 0,9% dari berat beton normal di setiap masing-masing variasi ke dalam adukan beton segar. Bahan campuran tersebut kemudian diaplikasikan sebagai bahan tambah untuk mengetahui kuat tekan yang dihasilkan oleh beton. Penambahan sabut kelapa dengan persentase rendah dih...
2011
This research was conducted to observe the effect of marble waste to reduce the amount of cement on compression strength and tensile strength of normal concrete, know the size difference of compression strength and tensile strength of concrete with marble waste compared with normal concrete without waste marble, concrete knowing failure mode and to know the changes workability concrete mixture with the use of marble waste using the slump test . From the research results can be summarized as follows: (1) the greater use of marble powder in the concrete mix concrete slump value increases, (2) Use of waste marble in this study, it can not be fully used as an alternative material replacement of cement, but was able to raise the strength of concrete on the use of marble waste 5% by weight of cement, (3) the pattern of failure that occurs due to compression strength testing on all cone-shaped specimens, while the result of tensile testing, specimens were experiencing splitting, (4) compr...
Fondasi : Jurnal Teknik Sipil
ABSTRAK Dalam Konstruksi bangunan diperlukan Bahan bangunan yang stabil sehingga bangunan akan tahan lama dan menahan beban yang direncanakan sebesar.Material-material yang bagus dan berkualitas baik adalah dasar dalam pembentukan beton yang kuat. Dalam penelitian ini menganalisa pengaruh Semen Slag sebagai bahan kombinasi dengan semen OPC dan Ligno sebagai bahan tambah untuk meningkatkan mutu beton dan mempercepat pengikatan pada beton untuk mengetahui nilai tertinggi kuat tekan admixture terhadap beton digunakan variasi dosis 0.8% , 1.2% , 1.6% dan 2.0% serta menggunakan 10% semen slag sebagai bahan Kombinasi terhadap semen OPC. Hasil penelitian yang dilakukan dari penggunaan beton ligno didapat kuat tekan beton rata-rata Ligno 0,8% (50m1), 1,2% (75m1), l,60/o (100m1) dan 2,0 (125 m1)
Air-entrained Concrete adalah beton berisi udara mikroskopis miliaran sel per kubik kaki. Kantongkantong udara ini mengurangi tekanan internal pada beton dengan menyediakan ruang-ruang kecil untuk air untuk memperluas ke ketika mengeras. Udara beton entrained dihasilkan melalui penggunaan udara entraining semen portland, atau oleh pengenalan udara-entraining agen, di bawah pengawasan teknik berhati-hati sebagai campuran beton pada pekerjaan. Jumlah udara entrained biasanya antara 4 persen dan 7 persen dari volume beton, tetapi dapat bervariasi seperti yang dipersyaratkan oleh kondisi khusus.
ABSTRAK Dalam dunia konstruksi saat ini beton merupakan pilihan utama sebagai bahan konstruksi karena banyaknya keunggulan yang dimiliki. Disamping keunggulan yang dimiliki, kelemahan beton sebagai bahan konstruksi adalah diperlukannya waktu yang cukup lama untuk mencapai kekuatan awal dan berat sendiri yang cukup besar. Salah satu cara mengatasi kelemahan tersebut adalah dengan menggunakan beton pracetak dan pemakaian beton ringan / mortar. Dimana pemakaian beton pracetak yang ringan akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan efisiensi waktu pelaksanaan dalam pekerjaan konstruksi. Pengujian kuat tekan pada penelitian mortar ini mengacu pada standar pengujian ASTM C-109 benda uji yang dipakai adalah cetakan yang berbentuk persegi enam dengan ketebalan 10 cm dimana biasanya dipasaran disebut sebagai cone block. Pengujian beton mortar mengeras dilakukan setelah cone block / mortar tersebut dirawat selama 28 hari dengan rasio pasir dan semen 4,0 sedangkan faktor air semen 0,70. Untuk rasio penambahan serbuk besi dengan semen sebesar 2,5 %, 5 % dan 7,5 % dengan hasil uji kuat tekan mortar rata-rata yang paling terbesar terjadi pada prosentase 7,5 % dengan nilai 419,64 kg/cm 2. Nilai kuat tekan yang paling optimum telah dicapai terhadap mortar dengan penambahan serbuk besi sebesar 7,5 % dan telah memenuhi kuat tekan yang disyaratkan untuk mutu K-175 yaitu sebesar 419,64 kg/cm 2. Kata kunci : Mortar mutu tinggi, packing density, serbuk besi I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Mortar merupakan salah satu bahan bangunan campuran dari semen, pasir dan air. Mortar merupakan komponen dari beton, diharapkan dengan memperbaiki mutu mortar maka mutu beton dapat ditingkatkan. Mortar mutu tinggi adalah mortar yang mempunyai karakteristik sebagai material yang sangat padat dengan kuat tekan dapat mencapai 150 MPa sampai dengan 250 MPa. Jadi untuk membuat beton mutu tinggi harus dipelajari mortar mutu tinggi karena mortar merupakan komponen dari beton. Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan mortar adalah dengan cara meningkatkan kepadatan dengan mencari susunan gradasi ukuran butiran yang dapat mengisi ruang kosong pada matrix semen, melalui pemilihan gradasi butiran halus ini akan diperoleh kepadatan per satuan volume (packing density) sangat tinggi. Packing Density adalah istilah yang digunakan pada rencana campuran. Ultra High performance concrete (UPHC) agar diperoleh campuran dengan kepadatan yang maksimum yaitu dengan meminimalkan rongga kosong antara butiran / partikel. Prinsip teori packing density adalah merencanakan pemilihan gradasi butiran halus yang dapat mengisi rongga–rongga pada matrix semen secara maksimal, dalam penelitian ini penyusun menambahkan serbuk besi sebagai pengisi rongga–rongga ruang kosong pada mortar.
TERAS JURNAL
Reactive powder concrete (RPC) merupakan varian baru dari beton mutu ultra tingggi (ultra high strength concrete) yang diperkenalkan kepada umum pertama kali pada tahun 1994. Beton modern ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan beton konvensional (normal concrete) atau beton kinerja tinggi (high performance concretes). Penelitian tentang RPC di Indonesi masih sangat terbatas, RPC pertama bermaterial lokal Indonesia dikembangkan tahun 2009, dengan sumber silika berasal dari silica fume. Sebagai bagian dari berbagai penelitian lanjutan tentang RPC, hasil akhir dari riset ini diharapkan dapat menghasilkan RPC yang benar-benar sesuai dengan karakteristik material di Indonesia. Sumber silika yang digunakan berasal dari limbah bahan organik sehingga dapat menekan biaya produksi dan menghasilan green concrete yang dapat mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan.Kata kunci: Reactive Powder Concrete, Silika, Limbah Bahan Organik
2019
This research was carried out in several tests including testing Marshall which aims to determine the characteristics of artificial aggregate pavement mixtures using dense graded which refers to the Federal Aviation Administration (FAA) gradation specifications and open graded by Beton Bitumineux Aéronautiques (BBA) with the requirement specifications and the appropriate characteristics for pavement runway airport, then testing of immersion to find the resistance of a mix of pavement against damage caused by water, and to know performance of fatigue in an asphalt mixture with artificial aggregate used open graded with the testing method of Indirect tensile fatigue test (ITFT) uses the UTM30 Dynapave tools. The results obtained showed that at optimum bitumen content (KAO) the mixture of dense graded had a lower KAO value of 5.1% compared to the KAO value in the asphalt mixture with open graded of 6.1%. Characteristics Marshall in the two type of mixtures have values that meet the specifications of the Federal Aviation Administration (FAA) and the Ministry of Transportation (Kemenhub). The immersion test results show the effect of water on resistance of mixtures (durability) with an IKS value of 96.23% for dense graded and 93.06% for open graded. The test results of fatigue with ITFT indicate that the asphalt mixture with open graded BBA at a stress level of 450 kPa, 500 kPa, 550 kPa and 600 kPa required number of repetitions load as many as 23025, 4641, 2351, and 541 times until the asphalt mixture have to failure. It can be seen that the longer the target of a pavement failure or the higher the fatigue life value, the smaller the ability of the material can hold strain. Based on the number of cycle to failure, it can be concluded that the mixture of artificial aggregate with open graded (BBA) can be used only on small-scale airport runways or runways at airports that only serve aircraft types with small aircraft classifications.
Beton didefinisikan sebagai campuran dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen hidrolik (portland cement), agregat kasar, agregat halus, dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambah (admixture atau additive). DPU-LPMB memberikan definisi tentang beton sebagai campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat (SNI 03-2847-2002).
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 2021
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya dan berdasarkan hasil penelusuran berbagai karya ilmiah, gagasan dan masalah ilmiah yang diteliti dan diulas di dalam Naskah Skripsi adalah asli dari pemikiran saya. Tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam Naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia Skripsi ini dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Jurnal Syntax Admiration
Salah satu bahan konstruksi yang banyak digunakan adalah beton. Teknologi campuran bahan pada beton terus berkembang, salah satunya perkembangan Beton Mutu Tinggi (High Strength Concrete/HSC). Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan campuran beton mutu tinggi dengan memanfaatkan abu vulkanik gunung Sinabung sebagai salah satu bahan campuran. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Campuran beton pada penelitian ini menggunakan komposisi campuran bahan dari semen, silica fume, pasir silika, pasir, abu vulkanik gunung Sinabung, super plasticizer, air dan PP fiber (Polypropylene Fibres) dengan faktor air semen (w/c) = 0,2 dan w/b = 0,2. Variasi campuran dibuat sebanyak 4 macam dengan menggunakan PP fibre, abu vulkanik gunung sinabung dan tanpa menggunakan campuran PP Fibre dan Abu Vulkanik Sinabung. Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan didapatkan hasil pengujian kuat tekan pada umur 28 hari sebesar 56,9 MPa, 60,72 MPa, 69,21 MP...
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.